Tuesday, December 4, 2012

Kesintingan Orang Tua Dalam Mendidik Anak

Salam Kesintingan buat semua yang masih berpikir. Semoga kita terhindar dari kesintingan Dunia ini!!
Kali ini saya ingin membahas sedikit tentang kesintingan orang Tua dalam mendidik anaknya. Anda mungkin bertanya-tanya orang tua apa dan jenis kesintingan apa yang mereka lakukan sampai-sampai saya mengatakan ini adalah jenis kesintingan orang tua dalam mendidik? bagaimana mungkin ada orang tua yang mendidik dengan sinting?? hihihi.

Kebanyakan orang tua tidak sadar dengan kesintingannya yang dilakukan, apa lagi dengan dalih ingin mendidik anak kesayangannya. dari beberapa fakta yang saya temukan kebanyakan orang tua dalam mendidik anaknya adalah dengan emosi yang berlebihan dan respontanitas yang keliru jika saya bilang.
Tak tahu kenapa, banyak orang tua yang senang menakut-nakuti anaknya, memarahinya atau bahkan memukulinya, tentu saja dengan berdalih supaya anaknya selamat, anaknya mendengar, atau anaknya takut dengan dia mungkin??? Apa ia mendapat kesenangan dari tindakannya itu???. Saya menulis tentang kesintingan ini sebab saya sudah muak dengan kesintingan-kesintingan yang terjadi, pantas saja kesintingan ini tidak berakhir toh ini ternyata dimulai dari lingkungan keluarga.
Coba kita pikirkan dahulu kemungkinan-kemungkinan apa yang menjadi alasan orang tua lebih memilih cara-cara seperti itu untuk mendidik anaknya??? tulisan ini belum melakukan penilitian yang jelas dengan cara survey atau segala macam bentuk penilitian, ini ditulis dari pengamatan pribadi penulis. Maka dari itu dari pegamatan penulis, penulis dapat mengambil beberapa kemungkinan yang menjadi alasan orang tua memilih cara-cara sinting itu karena :
1. Kurangnya pengetahuan orang tua dalam mendidik.
2. Kekakuan berpikir pada orang tua dalam mendidik.
3. Kekhawatiran yang berlebihan.
4. Ingin dihormati oleh anaknya.
Dari alasan-alasan di atas kita dapat melihat bahwa tidak satupun alasan di atas yang penyebabnya berasal dari sang anak, makanya sang anak tidak patut dipersalahkan dari segala bentuk kesintingan orang tua dalam mendidik. Sekali lagi ini pengamatan pribadi penulis.
Kenapa saya mengambil kesimpulan seperti alasan-alasan di atas? mari kita simak satu-persatu.
yang pertama:
Kurangnya pengetahuan orang tua dalam mendidik. ini menjadi alasan pertama yang mungkin terjadi karena tentu dengan alasan kita tetap harus berpikir positif terhadap semua kejadian. Karena kurangnya pengetahuan kita dalam mendidik yang benar kita menjadi agak sinting dalam mendidik anak. Oleh karena itu hendaknya kita sebagai orang tua mestinya selalu mencari dan belajar bagaimana cara mendidik anak dengan cara yang lebih baik.
kedua:
Kekakuan berpikir pada orang tua dalam mendidik, kekakuan ini ialah cara berpikir yang sempit dari orang tua dalam mendidik anaknya, seperti halnya ialah beberapa orang tua dalam mendidik anaknya itu selalu menakut-nakuti sang anak dalam memberikan nasehat atau memperingati anaknya. Ya kejadian yang sering terjadi ialah orang tua mendidik dengan cara-cara berpikir orang-orang tua dahulu, alasan-alasan klasik pun ia keluarkan seperti "pammali" atau pantangan. Ini bisa jadi akan membentuk pola pikir sang anak yang sempit pula dengan dididik seperti orang tua jaman dahulu. Peringatan-peringatan seperti ini tidak berepengaruh postif terhadap anak. Apa salah jika kita memberitahukan kejadian sebenarnya yang mungkin terjadi jika sang anak melakukan hal-hal yang menurut orang tua jaman dulu itu "pammali?.
Mari kita lihat jenis-jenis pamali itu
- potong kuku atau rambut dimalam hari,
- duduk-duduk di depan pintu
- duduk di atas bantal, dll.
Pammali-pammali di atas tentu tidak luput dari ancaman-ancaman yang menakutkan.
Ajak anak anda berpikir terbuka dengan memberikan alasan yang logis terhadap anak jika sang anak melakukan hal demikian dan anda tidak sukai. Kenapa potong kuku atau rambut dimalam hari menjadi "pammali"? ya tentu saja karena orang dalu kebanyak belum menikmati cahaya lampu, tentu saja itu menjadi "pammali" di jamannya!. Kenapa duduk di depan pintu itu "pammali"? kembali berikan alasan logis, bahwa sang anak beresiko masuk angin karena angin lebih kencang terasa melalui depan pintu, begitu juga duduk di atas bantal, jangan memberikan alasan yang tidak jelas seperti itu "pammali" karena jika itu anak lakukan maka pantatnya akan bisulan, dokter mana yang pernah katakan seperti itu??? apa susahnya mengatakan dengan jelas bahwa tindakan anak itu akan merusak bantalnya sendiri jika duduk di atas bantal??
Kekhawatiran yang berlebihan, kekhawatira ini berbahaya bagi sang anak dikarenakan dengan kekhawatiran yang berlebihan ini terkadang yang memicu "gelap mata"nya orang tua, dengan khawatir berlebihan ini saya lebih jelas melihat penyiksaan dari pada yang oang tua sebut sebagai cara mendidik atau peringatan untuk anak, ini akan berakibat buruk pada anak, baik dalam hal psikologis sampai psikis anak.
Ingin dihormati oleh anaknya, Ini alasan pembenar yang terkadang muncul di kepala orang tua yang sering memukuli atau memarahi anaknya dengan suara keras, yang terjadi adalah anak-anak akan ketakutan sendiri dengan orang tuanya, puncaknya suatu saat anak-anak yang memang kondisinya masih labil, dengan tindakan orang tua seperti ini akan membuat si anak berpikiran suatu saat bahwa dia adalah bukan anak kandung dari orang tuanya, Innalillah. Sang anak tentu ingin disayangi dengan cara-cara yang lembut, bukan dengan cara-cara yang kasar!. Oleh karena itu bagi orang tua tamplkanlah kepedulian yang lembut demi membangun kepercayaan sang anak untuk mengetahui bahwa Anda adalah orang tuanya yang selalu dan akan terus melindunginya.

No comments:

Post a Comment